Tuesday, December 1, 2020

Tuduh Diego Maradona Pelaku KDRT, Pemain Ini Tak Sudi Beri Penghormatan

Seorang pemain wanita Viajes InterRias FF menerima ancaman pembunuhan karena ogah memberi penghormatan kepada Maradona.

Paulo Dapena sama sekali tidak menyesali sikapnya yang enggan memberi penghormatan kepada Diego Maradona, namun mengakui dirinya dan rekan-rekan setimnya di Viajes InterRias FF menerima ancaman pembunuhan.

Legenda Argentina, Maradona meninggal karena serangan jantung pekan lalu, dan pertandingan sepakbola Agen bola terpercaya di seluruh dunia memberikan penghormatan khusus dengan mengheningkan cipta dan aplaus selama beberapa menit.

Ada satu menit mengheningkan cipta menjelang pertandingan Agen bola terpercaya antara Viajes dan Deportivo La Coruna, terlihat Dapena duduk dan membalikkan badan di saat teman-temannya berdiri memberikan penghormatan.

Dapena mengatakan bahwa dirinya harus menunjukkan pendiriannya karena Maradona dipandangnya sebagai pelaku kekerasan dalam rumah tangga, usai beredarnya video pada 2014 yang menunjukkan bagaimana saat itu Maradona memukul kekasihnya, Rocio Oliva.

Maradona meninggal dunia bersamaan dengan Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan Internasional, dan Dapena berkata: "Untuk para korban, tidak ada semenit pun mengheningkan cipta, jadi jelas saya tidak sudi berdiam diri satu menit untuk seorang pelaku kekerasan."

Aksi Dapena itu menarik banyak perhatian, dan tidak semuanya positif.

"Tidak hanya saya yang menerima pelecehan melalui jejaring sosial, tapi juga rekan-rekan saya," ungkap Dapena dalam wawancara dengan As. "Kami tidak hanya mengalami pelecehan, ada juga ancaman pembunuhan dan ancaman seperti 'Saya akan menemukan alamat Anda dan saya akan mengunjungi rumah Anda dan mematahkan kaki Anda.'"

Memperjelas pandangannya tentang Maradona, Dapena menambahkan: "Maradona, dalam sepakbola, menurut saya ia memiliki keterampilan dan kualitas yang spektakuler. Namun, sebagai pribadi, ia meninggalkan banyak hal negatif."

"Jadi, berdiam diri selama satu menit dan memberi penghormatan padanya bertentangan dengan prinsip diri saya. Saya tidak bisa melakukannya."

"Untuk menjadi atlet yang baik Anda harus memiliki nilai-nilai dan menjadi pribadi yang baik. Pesepakbola sekarang adalah pribadi sebelum menjadi pesepakbola Agen bola terpercaya, terlebih jika ia adalah idola banyak orang sepertinya."

"Anda tidak bisa memutuskan tautan satu hal dari yang lain. Ada hal-hal yang bisa dipisahkan dari tautan, ada yang tidak bisa."

Dapena berharap ancaman kekerasan dan pembunuhan yang diterimanya tidaklah serius, namun sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan agar akun para pelaku ditutup.

"Mungkin saya akan mengekspos orang-orang di jejaring sosial agar akun mereka dihapus," katanya. "Jika bisa, saya akan melaporkan mereka, tapi saya ragu itu akan berhasil. Saya akan mencobanya untuk melihat apa yang bisa dilakukan."

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.