Sunday, December 20, 2020

Heboh Jual-Beli Jabatan Untuk Piala Dunia U-20

PSSI pun menanggapi hal tersebut sebagai isu tak penting yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya.

Pekan ini sempat heboh karena ada kuitansi yang bertuliskan 100 ribu dollar Singapura, atau setara Rp1 miliar, dengan keterangan sebagai "Pemesanan tiket Piala Dunia U-20", dengan nama Achmad Haris, dan diterima oleh Djoko Purwoko.

Gambar kuitansi tersebut tersebar di media sosial dan membuat jagad maya gaduh, karena ada tudingan bahwa nilai pada kuitansi tersebut merupakan uang 'setoran' supaya menjadi manajer timnas Indonesia pada Piala Dunia U-20 2021.

Para pihak yang tertera di kuitansi tersebut meluruskan info miring yang beredar. Achmad Haris sendiri merupakan mantan pengurus Sriwijaya FC yang diketahui saat ini jadi bagian dari Muba United. Namanya dihubungkan dengan Dodi Alex Noerdin, yang dituduh berminat menjadi manajer timnas Indonesia.

Haris geram karena kuitansi itu disebut sebagai bukti 'setoran' untuk menjadi manajer timnas di Piala Dunia U-20. Padahal sudah jelas, bahwa keterangan yang tercantum pada kuitansi adalah urusan tiket untuk Piala Dunia U-20, di Indonesia.

"Sekarang gini ya, yang tertera di kuitansi itu apa tulisannya? Itu tiket Piala Dunia dan cuma sekadar bisnis. Apa salah kalau mau berbisnis? Saya tidak tahu apa-apa soal isu yang lain. Sekarang tinggal dilihat saja apa itu keterangan di kuitansinya," tegasnya ketika dihubungi media Agen bola terpercaya.

"Ya, bisa juga semacam itu [vendor]. Sekali lagi, ini bisnis tiket saja. Sudah biasa tuduhan-tuduhan seperti ini di sepakbola. Saya bukan orang politik, ini paling cuma politik orang-orang yang tidak suka Pak Dodi," sambung dia di laman resmi Agen bola terpercaya.

Djoko juga menilai isu yang beredar murni ingin menjatuhkan nama baik PSSI. Sosok yang juga pernah jadi pengurus PS TNI dan CEO Malang United tersebut tidak mau menanggapi lebih jauh isu miring perihal jual-beli jabatan, karena memang tidak benar adanya.

"Mungkin saya orang yang dipandang tegak lurus, jadi dicari-cari nama saya. Ini mungkin juga politik yang tidak suka PSSI. Kuitansi itu juga tidak ada kaitannya. Memang tidak boleh pesan tiket jauh-jauh hari? Saya pernah juga tinggal di luar negeri pesan tiket Liga Champions. Saya orang bola dan paham bagaimana pemesanan tiket," geram dia.

"Sangat bohong. Itu orang-orang politik dari pihak yang tak suka Pak Dodi dan pak Ketum PSSI [Mochamad Iriawan]. Saya juga pernah ada di Ketua Umum PSSI era Pak Edy Rahmayadi, kurang lebih begitu saja, polanya sama," tutup dia.

Yunus Nusi sebagai pelaksana tugas sekretaris jenderal PSSI menanggapi nominal tersebut dengan nada guyon. PSSI merasa tidak perlu berkomentar lebih jauh terkait tuduhan yang disebar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab di media sosial.

"Biasanya isunya sampai puluhan miliiar, tumben ini hanya Rp1 miliar. Sudah puluhan tulisan tentang masalah seperti ini beredar. Kami tidak pernah menanggapinya. PSSI sudah biasa dengan isu seperti ini. Jadi tidak butuh ada penjelasan dari kami," ucap Yunus kepada Agen bola terpercaya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.