
Perjalanan ikonik dua legenda BVB Marco Reus dan Michael Zorc...
Hitam dan Kuning. Dua warna ini adalah darah dan daging Dortmund, sebuah kota di Jerman tepatnya di wilayah North Rhine-Westphalia, dikenal secara mendunia sebagai rumah Die Schwarzgelben (The Black and Yellows) atau lebih populer lagi, Borussia Dortmund.
Markas mereka, Signal Iduna Park, adalah keajaiban stadion - perpaduan sempurna antara beton dan baja dan tentu saja dibalut warna hitam dan kuning.
Pada hari pertandingan, Sudtribune (Tribun Selatan) menciptakan Tembok Kuning raksasa, satu area tribun dengan 25.000 fans yang menimbulkan rasa takut dan kecemasan pada lawan melalui suaranya yang menggelegar dan dukungan besar sepanjang 90 menit pertandingan.
Dan bukan lagi kejutan jika kita melihat legenda klub Agen bola terpercaya seperti Marco Reus, figur asli Dortmund, mengungkap bagaimana BVB telah ada di pikiran semua orang di masa kecilnya.
"Apa yang kami semua pikirkan adalah hitam dan kuning," jelas bintang Jerman tersebut.
Ayah Reus adalah pelatih klub lokal Post SV dan dia mulai mendapat arahan sebagai pesepakbola di usia lima sebagai bek Agen bola terpercaya. Tetapi tidak lama kemudian, insting menyerangnya yang lebih berkembang lalu dia mulai bermain lebih ke depan.
Setelah dua tahun pada 1996, datanglah 'tawaran' itu dan Reus mengamankan satu tempat di tim muda F Borussia Dortmund.
"Tidak pernah terlintas sedikitpun jika 10 atau lima belas tahun kemudian saya ingin bermain di stadion, dan itu memang terlalu dini. Waktu itu saya hanya berpikir datang berlatih mengenakan lambang BVB, bepergian melihat pertandingan, dan itu sudah sangat berarti," kenang kapten Borussia Dortmund ini.
Selama 10 tahun, dia bermain di sejumlah posisi untuk tim junior Dortmund hingga pergi ke tim Rot Weiss Ahlen U-19 pada musim panas 2006 demi mendapat kesempatan bermain yang lebih banyak.
Akan tetapi setelah satu musim sensasional bersama tim rival Borussia Monchenglandbach, pemain timnas Jerman ini pada akhirnya kembali ke pelukan Dortmund pada kesempatan pertama di 2012.
Di konferensi pers pertama, dia ditemani oleh Michael Zorc, figur mitos lainnya dalam sejarah sepakbola kota Dortmund.
Zorc juga menyebut Dortmund sebagai 'rumahnya' dan dia tidak pernah membela klub lain kecuali Der BVB.
"Borussia Dortmund adalah klub Agen bola terpercaya dan kota saya. Kami semua dewasa di sini dan menikmati kehidupan lokal. Teman dan keluarga saya di sini, istri saya dari Dortmund," tegas sosok yang sudah dikaitkan dengan klub lebih dari empat dekade tersebut; pemain pertama yang kemudian menjadi direktur olahraga.
Tahun paling sukses Zorc dengan jersey kuning tercipta di senja karier, ketika itu Dortmund dua kali merajai sepakbola Jerman, juara Liga Champions 1996/97 dan berjaya di Piala Interkontinental di musim yang sama.
"Dia adalah legenda," tutur Reus memperlihatkan kekagumannya terhadap sosok yang selalu membimbingnya tersebut.
Perbedaan utama antara Zorc dan Reus adalah keputusan soal meninggalkan klub dan bergabung ke Rot Weisss Ahlen demi menit bermain, sesuatu yang disesalkan oleh sang supremo BVB hingga detik ini.
"Mereka mengatakan tidak mau melepasnya, dia tidak bahagia dengan menit bermain. Sungguh disesalkan harus terjadi seperti itu. Bukan karena kami harus membelinya dari Gladbach dengan harga mahal, tetapi saya lebih suka melihatnya mengikuti jejak saya."
Meskipun punya catatan seperti itu, Reus tetap dicintai oleh para loyalis Dortmund seperti mereka mencintai Zorc. Ada sejumlah tim-tim besar menyodorkan tawaran dengan mahar selangit, namun Reus selalu memilih cinta sejati yang telah mengubah kehidupannya sejak di usia tujuh.
Sayang kegemilangannya bersama Borussia harus diganggu cedera.
Dia bahkan terpaksa menarik diri dari skuad Jerman yang merajai Piala Dunia 2014 karena cedera engkel di laga pemanasan lawan Armenia yang dimenangkan dengan skor 6-1 dan sejak saat itu cedera kerap menghampiri.
Meski demikian, Reus selalu mampu bangkit dan membungkam semua peragu dengan sederet penampilan impresif.
Pada 24 November 2016, dia merumput lagi setelah 185 hari absen karena cedera abductor yang didapat ketika berlaga di final Piala Jerman pada Mei 2016, dan dia membawa pulang bola pertandingan (meskipun gol ketiga pertandingan Agen bola terpercaya pada akhirnya dinyatakan gol bunuh diri) setelah terlibat dalam duel kemenangan 8-4 lawan Legia Warsaw di Liga Champions.
"Tentu, situasinya selalu semakin sulit, kami tidak ingin membicarakannya. Cedera, tidak peduli jenisnya selalu menghadirkan kemunduran, terutama cedera serius. Tetapi pada satu titik, Anda harus menyikapinya dengan pikiran positif."
Pada musim 2019/20, Reus lagi-lagi melewatkan 14 pertandingan terakhir Dortmund karena masalah kebugaran, namun sejatinya pandemi virus corona menghadirkan lebih banyak kecemasan bagi sang pesepakbola karena dampaknya yang dahsyat terhadap penduduk Dortmund.
Bisnis rumahan mengalami kerugian besar akibat dari pembatasan Covid-19 dan hampir mematikan banyak usaha kecil dan menengah.
"Saya dan istri duduk bersama dan berpikir apa yang bisa kami lakukan. Lalu ada ide untuk merancang 'Help your Hometown' - untuk membantu perusahaan-perusaan kecil-menengah melewati periode sulit.
Sejumlah pub dan tempat makan diuntungkan berkat inisiatif ini dan Reus berharap dapat meningkatkan investasi demi mencegah banyaknya perusaan yang bangkrut.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.