Sunday, October 25, 2020

Luis Milla Yakin Pemain Timnas Indonesia Bisa Bersaing Dengan Para 'Wonderkid' Di Piala Dunia U-20

Sekalipun bertemu bintang sekaliber Takefusa Kubo hingga Rodrygo, Milla yakin timnas bisa tampil baik.

Mantan pelatih timnas Indonesia yang juga besar dari kompetisi LaLiga, Luis Milla, berkomentar tentang timnas Indonesia U-19 yang nantinya bakal beraksi di ajang Piala Dunia U-20 2021. Pada ajang itu, Witan Sulaeman dan kawan-kawan punya kesempatan besar melawan beberapa wonderkid dari LaLiga Spanyol.

Beberapa pemain muda Agen bola terpercaya ternama LaLiga yang berpeluang tampil di Piala Dunia U-20 2021 adalah Rodrygo Goes (Brasil - Real Madrid), Reinier (Brasil - Real Madrid), Konrad De La Fuente (Amerika Serikat - Barcelona), Takefusa Kubo (Jepang - Real Madrid), Lee Kang-in (Korea Selatan - Valencia), dan Yunus Musah (Inggris - Valencia).

Sayangnya negara asal Milla, Spanyol, gagal berpartisipasi di Piala Dunia U-20 tahun depan. Padahal Spanyol punya peluang diperkuat beberapa bintang muda seperti Ansu Fati (Barcelona), Pedri (Barcelona), Eric Garcia (Manchester City), dan Ander Barrenetxea (Real Sociedad).

"Saya percaya dan harap Indonesia akan bermain baik di Piala Dunia. Bagi saya, Indonesia sudah seperti negara kedua," kata Luis Milla yang juga merupakan duta dari LaLiga.

"Saya punya banyak memori yang bagus di Indonesia. Dua tahun saya bekerja sebagai pelatih, dan punya hubungan baik. Ada banyak momen bagus bersama suporter, pemain, jurnalis, dan semuanya," ujar Milla menambahkan di laman resmi Agen bola terpercaya.

Pada Piala Dunia U-20 2021 pemain yang boleh tampil adalah pemain yang lahir antara 1 Januari 2001 sampai 31 Desember 2005. Maka dari itu, akan banyak pemain muda produk LaLiga yang berpotensi mentas di salah satu hajatan terbesar pesepakbola muda dunia itu. Pasalnya saat ini, beberapa kontestan LaLiga banyak memberi tempat kepada pemain muda, seperti Real Madrid dan Barcelona di antaranya.

Melihat geliat Real Madrid dan Barcelona yang mulai meremajakan skuad, Milla pun turut berkomentar. Milla yang pernah memperkuat Real Madrid dan Barcelona dalam kariernya meyakini jika peremajaan tim adalah salah satu kunci sukses tim-tim besar agar tetap bisa bersaing di level atas.

"Salah satu kunci utama dalam sepakbola untuk mempertahankan kemenangan di level terbaik adalah memperbaharui tim. Biasanya, tim memiliki wajah yang berbeda dan biasanya kurang lebih lima tahun adalah puncaknya," ujar Milla dalam webinar El Clasico Season 90.

"Saya pikir Real Madrid dan Barcelona semakin baik dengan pemain muda dan berbakat. Mereka perlu mencari pemain yang memiliki filosofi yang sama dengan klub yang juga beradaptasi baik dengan klub karena mereka masih sangat muda. Manajemen olahraga Real Madrid dan Barcelona sedang baik-baik saja dalam hal memperbaharui pemain yang berbeda," ujar Milla yang sempat bermain di El Clasico dengan kostum yang berbeda, Real Madrid dan Barcelona.

Meski Milla sangat antusias dengan langkah Real Madrid dan Barcelona dalam membangun kembali tim mereka dengan pemain belia, Milla pun tak ingin jika para wonderkid diberi beban yang berlebihan.

Milla mengajak khalayak agar menyingkirkan bayang-bayang rivalitas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi kepada para pemain muda masing-masing klub yang punya potensi menjadi protagonis di masa yang akan datang, seperti Vinicius Junior dan Ansu Fati.

"Sungguh rumit mencari pengganti rivalitas untuk Messi dan Ronaldo. Mengenai Ansu dan Vinicius, para pemain muda, perlu menghindari tekanan dari tim, dari media, mereka masih sangat muda. Kita perlu menghindari tekanan ini karena dapat menjadi beban bagi mereka. Yang mereka butuhkan bukanlah tekanan, mereka butuh kepercayaan untuk mendapatkan kecocokan dan untuk terus mengembangkan bakat mereka," ujar Milla.

Saat membesut timnas Indonesia, Milla memang sangat fokus membentuk timnas dengan pemain muda. Ini karena Milla saat itu diberi target untuk menyukseskan timnas Indonesia di ajang Asian Games 2018 yang mayoritas harus berisikan pemain Agen bola terpercaya di bawah usia 23 tahun.

Milla mengakhiri kerja samanya dengan timnas Indonesia pada Oktober 2018 setelah gagal membawa Indonesia melaju ke fase semi-final karena dikalahkan Uni Emirat Arab di babak perempat final.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.