
Pierre-Emerick Aubameyang menjalani start letoi di edisi 2020/21, tapi kini dia menemukan lagi performa terbaiknya, termasuk brace kontra Benfica.
Mikel Arteta menyatakan, striker Pierre-Emerick Aubameyang tidak pernah merasa sedih meski mengalami masa tandus gol. Namun, sang striker Arsenal merasa jengkel dengan tren buruk yang menimpanya dan selalu bertekad kuat untuk menemukan kembali performa terbaiknya demi membantu The Gunners.
Aubameyang menjalani start lamban musim ini, mencetak hanya tiga gol di Liga Primer Inggris sebelum Natal, dengan Arsenal sempat berjuang menjauhi zona degradasi. Namun dia mulai terlihat kembali seperti Aubameyang yang dulu setelah mencetak hat-trick dalam kemenangan 4-2 atas Leeds United di awal bulan ini.
Pemain 31 tahun itu kembali mencuri perhatian di laga Kamis malam lalu berkat brace dia, termasuk gol di pengujung laga, kala Arsenal mengandaskan perlawanan Benfica 3-2 untuk mencapai babak 16 besar.
Arteta menyanjung habis anak didiknya ini atas kerja keras yang selalu diperlihatkannya sekalipun dirinya sempat dalam periode buruk karena kering gol.
Apa faktor kebangkitan Aubameyang?
Arteta mengatakan: "Dia mendapatkan posisi yang jauh lebih baik. Ritmenya ketika pertandingan semakin bagus, baik dengan atau tanpa bola. Demikian juga pergerakannya."
"Sepekan sebelum kami melawan Benfica, dia punya tiga peluang emas dan saya tidak mengkhawatirkan dia karena menyia-nyiakan peluang-peluang itu, sebab saya tahu jika dia berada di posisi-posisi itu, dia akan mencetak gol secara konsisten, jadi inilah yang dia harus tuntut pada dirinya sendiri. JIka kami memiliki Auba dalam kondisi terbaiknya, sebagai tim kami tentu punya peluang yang jauh lebih baik untuk sukses," tambahnya di laman resmi Agen Bola Terpercaya.
Bagaimana bisa latihan penalti justru lecut Auba?
Arteta mengakui, Aubameyang sangat marah dan frustrasi dengan keadaan dia yang minim gol sepanjang musim ini. Namun dia tidak pernah kehilangan hasrat untuk mencapai kembali penampilan terbaik. Sang manajer mencontohkan bagaimana si striker menunjukkan sikap yang tepat ketika dia gagal menendang penalti meski hanya dalam sesi latihan tim.
"Terkadang ketika Anda melewati masa-masa sulit, Anda akan berada dalam suasana sedih dan saya kira itu adalah hal terburuk yang Anda lakukan, sebab tak seorang pun merasa kasihan pada diri mereka ketika Anda melalui momen-momen itu," ulas Arteta di laman resmi Agen Bola Terpercaya.
"Yang harus Anda lakukan adalah jengkel, marah, bekerja keras dan meladeni situasi itu dan menghadapinya. Menghadapi tantangan dengan cara menciptakan motivasi dan rasa lapar yang lebih lagi untuk bisa mengatasi itu. Saya kira dalam beberapa pekan terakhir saya telah melihat reaksi itu," sambung Arteta.
"Sebagai contoh, dalam sesi latihan sebelum kami bermain di sini, Aubameyang gagal menendang sepakan penalti dan dia benar-benar marah. Ketimbang bersedih, dia marah dan saya mengatakan kepada staf pelatih bahwa saya suka sikap seperti itu dan dia akan tampil bagus besok. Ketika Anda punya mentalitas seperti itu, saya menilai itu adalah cara yang tepat," tandasnya kepada Agen Bola Terpercaya.
Selanjutnya apa yang akan dihadapi Arsenal?
Arsenal akan bentrok dengan Olympiacos di babak 16 besar Liga Europa setelah undian yang digelar di Nyon, Swiss, Jumat petang ini, mempertemukan keduanya.
Sementara di ajang Liga Primer, Arsenal akan bersua Leicester City, dengan Meriam London berkunjung ke King Power Stadium Minggu akhir pekan ini.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.